top of page

Keuntungan dan Cara Menghitung Bunga Deposito

CARA MENGHITUNG BUNGA DEPOSITO

Bank-indo.com – Banyak orang yang ingin memulai berinvestasi, namun masih bingung produk apa yang akan dipilih. Padahal, deposito adalah pilihan tepat yang dapat dilakukan untuk memulai investasi.

Pengertian deposito atau sering disebut deposito berjangka, adalah produk bank sejenis jasa tabungan. Jadi, dalam deposito Anda akan menempatkan sejumlah dana atau uang dengan jumlah tertentu, kemudian uang tersebut tidak boleh ditarik dalam jangka waktu tertentu juga.

Dana dalam deposito akan boleh dan baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Produk deposito sendiri biasanya mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, sampai 12. Jadi, saat Anda ingin mencairkan deposito sebelum tanggal jatuh tempo, maka Anda akan kena penalti.

Deposito termasuk sebagai produk investasi yang aman karena dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk Anda agar mengetahui cara menghitung bunga deposito.

Lalu, apa keuntungan deposito?

Walau Anda menempatkan uang seperti layaknya tabungan, namun bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Menariknya, bunga tersebut bisa diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

Anda juga dapat memperpanjang deposito secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Ada juga deposito yang akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya.

Bagaimana Cara Menghitung Keuntungannya?

Sebagai investasi, deposito seperti kita ( sebagai investor) memberikan pinjaman kepada bank. Imbalannya, bank akan memberikan “bunga” yang tinggi atas nilai pokok dana yang kita pinjamkan. Jadi bagaimana cara menghitung bunga deposito?

Misal, Anda menempatkan dana deposito sebesar Rp 100 juta. Kemudian, bank yang Anda daftar produk depositonya memberikan bunga sebesar 7% per tahun. Maka Anda akan menerima hasil investasi sebesar Rp 7 juta dan pengembalian nilai pokok sebesar Rp100 juta pertahun. Namun, nilai hasil investasi itu di dapat sebelum pajak.

Yang harus Anda catat; seperti bunga rekening tabungan biasa, pajak untuk bunga deposito di atas Rp 7,5 juta adalah sebesar 20%. Jadi, bunga yang Anda dapatkan nantinya akan dipotong dengan pajak tersebut.

Pertanyaannya, dari mana Bank mendapatkan keuntungan?

Dari dana deposito yang berhasil dikumpulkan, bank nantinya akan menyalurkan pinjaman (kredit) kepada dunia usaha. Kemudian, bank akan menerima pembayaran bunga kredit lebih tinggi dari bunga deposito yang diberikan kepada Anda, misalnya 12 persen per tahun.

Nah, dari selisih bunga itulah bank mendapatkan keuntungan. Jadi, bunga yang diterima dari dunia usaha dan yang dibayarkan kepada deposan sebesar 6 persen (7-12 persen) sering disebut spread atau merupakan sumber penghasilan bagi bank.

Yang terpenting, cobalah untuk mengetahui karakteristik deposito. Khususnya cara menghitung bunga deposito dan memilih tenor / jangka waktu, serta risiko penalti. Dengan begitu Anda akan mendapatkan pemahaman yang cukup untuk menentukan produk deposito terbaik yang memiliki nilai investasi menguntungkan.

Karena tingkat suku bunga perbankan di Indonesia secara historis cukup tinggi serta risiko yang rendah, akhirnya membuat deposito menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Jadi jelas, deposito memang tidak lebih menggiurkan seperti investasi lain, tapi setidaknya uang kita aman dan risikonya kecil bila disimpan di Bank.

bottom of page